UNS — Memperingati Dies Natalis ke-45 UNS, 17 guru besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan penanaman pohon bersama pada Rabu (10/3/2021) bertempat di kawasan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS. Ke-17 guru besar tersebut diantaranya Prof. Ari Natalia Probandari., dr., MPH., Ph.D, Prof. Dr. Reviono., dr., Sp.P(K), Prof. Dr. Tri Wiratno., M.A, Prof. Dr. Wahyudi Sutopo., ST., M.Si, Prof. Doddy Setiawan., SE., Ph.D, Prof. Dr. Adi Prayitno., drg., M.Si, Prof. Dr. Bambang Subardi., S.T., M.T, Prof. Dr. Budhi Haryanto., M.M, Prof. dr. Ir. MMA Retno Rosariastuti., M.Si, Prof. Dody Ariawan., ST., M.T., Ph.D, Prof. Dr. Sc. Agr. Adi Ratriyanto., SPt., MP, Prof. Dr Bandi., M.Si., Ak, Prof. Dr. Izza Marfruhah., SE., M.Si, Prof. Joko Triyono., S.T., M.T, Prof. Dr. Ir. Sudadi., M.P, Prof. Dr. Ir. Endang Yuniastuti., M.Si dan Prof. Dr. Ir. Supriyadi., M.S.
Masing-masing guru besar menanam berbagai macam jenis pohon langka seperti Sawo Kecik, Matoa, Jambu Darsono, Wahyu Tumurun, Ringin Putih, dan Asem Londo. Selain dihadiri oleh 17 guru besar, acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan jajaran pimpinan UNS lainnya.
Penanaman pohon ini diawali penyampaian sambutan oleh Ketua Dewan Profesor, Prof. Suranto Tjiptowibisono. Prof. Suranto mengucapkan selamat karena momen ini merupakan kali pertama dilakukan penanaman pohon langka oleh 17 Guru Besar UNS.
“Sama seperti peristiwa pertama kemarin ada 6 guru besar pertama dikukuhkan dan ini juga untuk pertama kali 17 guru besar akan melakukan penanaman pohon langka,” ujar Prof. Suranto.
Penanaman pohon tersebut diharapkan tidak hanya sebatas acara penanaman saja, tetapi juga diikuti dengan pelaksanaan pengawasan tumbuh kembang pohon tersebut.
Sambutan berikutnya diberikan oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho. Sama seperti Prof. Suranto, Prof Jamal juga mengucapkan selamat kepada 17 guru besar yang akan menanam pohon langka. Ia mengatakan bahwa pohon yang ditanam oleh guru besar merupakan suatu simbol. Oleh karena itu, Prof. Jamal berharap supaya pohon tersebut dirawat dengan baik.
“Ini kan lambang sebetulnya. Para guru besar menanam, dirawat, diberi nama, Insyaallah nanti akan kita abadikan,” ujar Prof. Jamal. Humas UNS
Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti