UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melepas dua guru besar untuk berpurnatugas atau pensiun. Acara pelepasan guru besar diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dan siaran langsung melalui Youtube UNS pada Rabu (28/7/2021). Kedua guru besar UNS yang berpurnatugas adalah Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp.PD-KR, FINASIM dan Prof. Dr. dr. Mohammad Fanani, Sp.KJ(K). Keduanya merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) UNS.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Dewan Profesor oleh Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. Ia mengucapkan selamat kepada dua guru besar yang purnatugas. “Selamat kepada kedua profesor kita yang luar biasa yakni Prof. Zainal dan Prof. Fanani. Semoga Allah memberikan kesehatan dan keberkahan kepada kedua profesor kita ini beserta keluarga beliau berdua,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Dekan FK UNS, Prof. Dr. dr. Reviono, Sp.P(K) yang juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi kedua guru besar FK UNS tersebut. Di akhir sesi sambutan, disampaikan oleh Prof. Jamal Wiwoho, M. Hum selaku Rektor UNS, ia mengatakan bahwa kebanggaan profesi bukanlah diukur dari materi. “Kebanggaan profesi bukan karena materi, tapi seberapa banyak kita bisa mengabdi,” katanya.
Pada kesempatan ini, Prof. Zainal menyampaikan orasi kehormatan yang berjudul “Pengaruh Jejas Biomekanik Terhadap Apoptosis Kondrosit dalam Rawan Sendi Lutut Kelinci Melalui Akumulasi Ca2+ Intraseluler (Penemuan Jalur Zainal)”.
“Tulang rawan sendi terdiri dari sel-sel yang dikenal sebagai kondrosit <5% dari total volume dan Matriks Ekstraseluler (ECM) > 90% dari total volume. ECM mengandung kolagen dan aggregat proteoglikan yang memberikan kekuatan, elastisitas, dan kemampuan rekoil pada tulang rawan. Pada tulang rawan normal orang dewasa, ECM secara konstan akan terdegradasi dan diperbaiki, suatu proses yang diatur oleh kondrosit melalui sintesis enzim yang mendegradasi kolagen dan proteoglikan, sebagai contoh, matriks metaloproteinase dan penghambatnya yakni tissue inhibitor-metalloproteinase,” terang Prof. Zainal.
Sementara, Prof. Fanani menyampaikan orasi kehormatannya dengan judul “Konsep Holistik dalam Kesehatan Jiwa”.
“Dalam praktik sehari-hari, klinis masih banyak yang belum memandang kesehatan dan gangguan jiwa secara holistik. Selama ini, intervensi yang dipakai hanya dari satu sudut pandang saja sehingga intervensi psikologis belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, sebagian masyarakat masih memandang sebelah mata dan mempunyai pandangan negatif terhadap gangguan jiwa. Oleh karena itu, saya merasa perlu mengungkapkan masalah ini di hadapan sidang yang terhormat untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap peran aspek biologi, psikologi, sosial, kultural dan spiritual terhadap gangguan jiwa. Saya berharap kedepannya kita dapat melihat kesehatan dan gangguan jiwa secara holistik,” jelasnya.
Usai orasi kehormatan disampaikan, acara dilanjutkan dengan ucapan selamat dari kolega berupa pemutaran video untuk kedua guru besar yang purnatugas. Lalu, penyerahan tongkat estafet secara simbolis dari Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM ke Kolega Muda oleh Dr. Arif Nuruddin, dr., Sp. PD dan dari Prof. Dr. Mohammad Fanani, dr., Sp.KJ (K) ke Kolega Muda Dr.dr. Gusti Ayu Maharatih, Sp.KJ (K), M.Kes. Setelah itu, terdapat penyerahan kenang-kenangan. Acara ditutup dengan doa. Humas UNS
Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti