UNS — Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Panitia Kerja (Panja) UNS Benteng Pancasila menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan tema “UNS sebagai Pelopor dan Benteng Pancasila” pada Jumat (19/8/2022) di UNS Inn. Kegiatan DP ini merupakan acara DKT putaran ke-5 dengan menghadirkan narasumber Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Mantan Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. Adji Samekto, serta Dosen Filsafat sekaligus Mantan Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Heri Santoso.
Acara dibuka langsung oleh Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. DKT ini merupakan bagian dari program kerja DP UNS untuk mendukung UNS yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kampus Pelopor dan Benteng Pancasila. Prof. Suranto dalam sambutannya menyatakan bahwa saat ini UNS telah membuktikan diri sebagai Kampus Pelopor dan Benteng Pancasila.
“UNS telah membuktikan diri sebagai Kampus Pelopor dan Benteng Pancasila dengan adanya enam tempat ibadah bagi enam pemeluk agama resmi di Indonesia di kampus UNS. Namun demikian hal ini perlu diperkuat lagi dengan konsep dan pemikiran yang akademis tentang UNS sebagai Pelopor dan Benteng Pancasila,” terangnya.
Dalam hal ini, sebagai Ketua Panja UNS Benteng Pancasila, Prof. Dr. Triyanto, S.H, M.Hum. menyatakan bahwa luaran dari DKT ini adalah Naskah Akademik UNS sebagai Pelopor dan Benteng Pancasila. Saat diskusi tersebut, Prof. Adji Samekto selaku narasumber menyampaikan materi tentang tantangan dalam reaktualisasi implementasi nilai-nilai Pancasila. Prof. Adji Samekto menyatakan bahwa dalam pembahasan ideologi Pancasila perlu dikaitkan dengan perubahan zaman dengan pendekatan induktif yang berawal dari kenyataan-kenyataan di masyarakat dan dilakukan dengan objektifikasi yang dapat dilakukan oleh kampus.
Begitu pula dengan Dr. Heri Santoso selaku Mantan Kepala Pusat Studi Pancasila UGM yang mengingatkan agar kampus tidak terjebak pada jargon-jargon Pancasila supaya tidak menjadi boomerang. UNS sebagai Pelopor dan Benteng Pancasila harus dibuktikan dengan karya-karya nyata tentang Pancasila oleh seluruh sivitas akademika UNS di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah seorang peserta DKT, Prof. Doddy Setiawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS menyatakan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila harus memperhatikan kondisi mahasiswa sekarang yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Prof. Doddy menyampaikan bahwa anak-anak sekarang adalah generasi yang melek dengan teknologi, sehingga penanaman nilai-nilai Pancasila harus dengan pendekatan teknologi. Humas UNS
Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti